Nirjudul

Sebenarnya saya kurang tertarik ketika menanyakan tentang suatu 
masalah seringkali ujung-ujungnya ditanggapi dengan mengait-kaitkan dengan agama. 
Retorik!
Ada yang bilang saya atheis, ada juga yang bilang agnostik. 
Saya tidak begitu.
Hanya saja saya tidak se-fanatism itu.
Cukup membosankan dengan repetisi jawaban itu melulu.
Yang lebih memuakkan adalah orang yang memaksakan apa
yang diyakininya benar kepada saya.
Benar belum tentu menjadi kebenaran sebab ia bagai air 
didalam sebuah gelas. Ia menyerupai gelas tapi ia tidak gelas.
Ia adalah air, yang akan menyerupai apapun yang menjadi wadahnya.
Barangkali kita tak perlu menjadi seekor monyet yang berlagak benar di dahan pohon,
mengatakan bodoh kepada seekor ikan didalam air karena tak bisa memanjat sepertinya.

Comments